Nah, banjir tidak hanya salah alam semata. Banjir merupakan
suatu dampak besar dari usil tangan manusia. Manusia sering tidak bertanggung
jawab dengan apa yang telah dilakukannya. Seperti, menenbang hutan tanpa
melakukan tebang pilih, menebang hutan tanpa melakukan penghijauan. Padahal,
akar pohon merupakan pengikat kuat luapan air yang membuncah. Manusia juga
sering mengisi lahan kosong dengan gedung – gedung pencakar langit. Dan jika
mereka memiliki lahan yang luas mereka lebih memilih mengosonginya saja
daripada mengisinya dengan tanaman berakar tunggang. Lantas, air harus meresap
di mana?
Di sinilah peran pemuda Indonesia berperan. Pemuda sebagai
para penerus bangsa, harus bisa mengatasi masalah negeri ini. Agar Indonesia
bisa lebih baik nantinya. Salah satunya adalah masalah banjir. Mengatasi banjir
tidak harus dilakukan secara besar – besaran seperti memperbaiki tanggul yang
rusak. Sebagai seorang pemuda dan pemudi, mari mengawalinya dengan hal kecil
seperti di bawah ini :
·
Melakukan tebang pilih
Tebang pilih sangat penting untuk dilakukan bagi para penebang
hutan. Jika kita tidak melakukan tebang pilih, tidak akan ada lagi pohon yang
tersisa nantinya.
·
Melakukan reboisasi
Menanami kembali hutan yang gundul juga hal yang sangat
penting. Dengan begini, pasti daerah resapan air bertambah. Berarti ancaman
banjir juga berkurang.
·
Menghindari pembuangan
sampah di sungai
Pembuangan sampah di sungai dapat menyebabkan pendangkalan
sungai. Jika sungai sudah dangkal, kemungkinan air akan melewati batas
tingginya sungai dan keluar menuju perumahan warga.
·
Melakukan penghijauan
Penanaman
pohon pada daerah kosong juga suatu hal penting. Dengan adanya pohon di daerah
yang kosong, memungkinkan air meresap ke akar pohon tersebut daripada mengalir
deras menghancurkan pemukiman warga dengan liarnya.
Mungkin hanya sedikit hal di atas yang bisa saya berikan.
Hanya sedikit mungkin. Tapi, jika dilakukan orang yang banyak pasti hasilnya
juga banyak. Bukannya orang Indonesia banyak? Dari sedikit demi sedikit lama –
lama menjadi bukit. Jangan pernah meremehkan pohon. Walau jika dilihat dari
bibitnya hanya kecil, 10 cm mungkin. Walau kecil tapi berarti, walau sering
disakiti tapi tetap berbakti, walau hanya beberapa senti dialah pahlawan
sejati. Itulah hijau suci!
Sekarang udah pada ngerti caranya mencegah banjir ‘kan?
Semoga dari artikel ini owner ataupun reader bisa lebih mencintai dan menjaga
alam sendiri. Soalnya, alam kita ya tempat tinggal kita. Enak enggaknya tempat
tinggal kita tergantung dari sayang tidaknya kita pada alam kita J
0 komentar:
Posting Komentar